Selasa, 11 Oktober 2011

Pengeringan Dalam Pengawetan Makanan

Penyimpan dan pengawetan makanan yang baik berarti:
1.      Makanan akan bertahan lebih lama
2.      Makanan akan mempertahankan lebih banyak vitamin dan mineralnya
3.      Makanan tersedia untuk dimakan sepanjang tahun
4.      Lebih sedikit makanan yang membusuk

               Mikro organisme menyukai tempat yang lembab atau basah mengandung air. Jadi teknik pengeringan membuat makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi mudah proses pembusukan makanan
        Pengeringan ialah suatu cara/proses untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan , dengan cara menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air bahan dikurangi sampai batas dimana mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya. Pengeringan dapat pula diartikan sebagai suatu penerapan panas dalam kondisi terkendali , untuk mengeluarkan sebagian besar air dalam bahan pangan melalui evaporasi (pada pengeringan umum) dan sublimasi (pada pengeringan beku.
        Pengeringan baik parsial maupun penuh tidak membunuh semua mikroba yang ada dalam bahan pangan yang dikeringkan. Pengeringan ternyata dapat mengawetkan mikroba, seperti halnya mengawetkan bahan pangan. Selain itu, produk pangan kering umumnya tidak steril. Oleh karena itu, meskipun bakteri tidak dapat tumbuh pada makanan kering, tetapi jika makanan tersebut dibasahkan kembali, maka pertumbuhan mikroba akan kembali terjadi, kecuali jika makanan tersebut segera dikonsumsi atau segera disimpan pada suhu rendah.

Proses pengeringan
               Proses pengeringan merupakan proses perpindahan panas dari sebuah permukaan benda sehingga kandungan air pada permukaan benda berkurang. Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya perbedaan tempratur yang signifikan antara dua permukaan. Perbedaan tempratur ini ditimbulkan oleh adanya aliran udara panas diatas permukaan benda yang akan dikeringkan yang mempunyai tempratur lebih dingin.
               Aliran udara panas merupakan fluida kerja bagi sistem pengeringan ini. Komponen aliran udara yang mempengaruhi proses pengeringan adalah kecepatan, tempratur, tekanan dan kelembaban relatif. Proses pengeringan sebuah produk makanan membutuhkan waktu untuk mendapatkan produk kering yang diinginkan, bila berat sebuah produk di perhitungkan sebagai fungsi waktu maka akan diperoleh bentuk grafik sebagai berikut :
                                                                                               
               Dan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa proses 1 ke 2 memperlihatkan pada proses awal aliran udara panas dapat menguapkan sejumlah air dalam produk makanan sebanding lurus dengan bertambahnya waktu pemanasan. Sedangkan pada proses 2 ke 3 dengan bertambahnya waktu kapasitas proses penguapan air malah berjkurang disebabkan oleh telah menurunnya tempratur aliran udara panas dan naiknya kelembaban relative udara sehingga udara panas menjadi jenuh dan tidak mampu lagi menguapkan air. Untuk alas an inilah proses pengeringan dengan aliran udara panas ini harus disediakan udara dalam jumlah besar agar kualitas produk makanan yang akan dikeringkan sesuai dengan yang ditetapkan.

Ada 2 istilah yang dipakai untuk pengeringan yaitu:
·        Drying : suatu proses kehilangan air yang disebabkan oleh daya atau   kekuatan alam, misalnya matahari (dijemur) dan angin (diangin-anginkan
·        Dehydration (dehidrasi) : suatu proses pengeringan dengan panas buatan, dengan menggunakan peralatan/alat-alat pengering

Tujuan pengeringan bahan pangan yaitu :
1.            Mengurangi risiko kerusakan karena kegiatan mikroba. Mikroba memerlukan air untuk pertumbuhannya. Bila kadar air bahan berkurang, maka aktivitas mikroba dihambat atau dimatikan.
2.            Menghemat ruang penyimpanan atau pengangkutan. Umumnya bahan pangan mengandung air dalam jumlah yang tinggi, maka hilangnya air akan sangat mengurangi berat dan volume bahan tersebut.
3.            Untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai dengn penggunaannya. Misalnya kopi instant.
4.            Untuk mempertahankan nutrien yang berguna yang terkandung dalam bahan pangan misalnya mineral, vitamin, dsb

Keuntungan pengawetan dengan cara pengeringan :
1.      Bahan lebih awet
2.            Volume dan berat berkurang, sehingga biaya lebih rendah untuk pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan
3.      Penganekaragaman pangan, misalnya makanan ringan /camilan

Kerugian pengawetan dengan cara pengeringan :
1.            Sifat asal dari bahan yang dikeringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu, dll
2.            Beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum dipakai, misalnya harus dibasahkan kembali (rehidrasi) sebelum digunakan

Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara
-Pemanasan langsung
-Freeze drying yaitu pembekuan disusul dengan pengeringan. Pada proses ini
terjadi sublimasi, terutama untuk bahan yang sensitif terhadap panas.

Keuntungan freeze drying :
volume bahan tidak berubah, daya rehidrasi tinggi, menyerupai bahan asal

Prinsip-prinsip pengeringan
Prinsip pengeringan : menghambat pertumbuhan mikroba dengan mengurangi kadar air.

Jika kita mengeringkan sesuatu bahan pangan, ada 2 masalah pokok yang teribat di dalamnya, yaitu :
1.             Hantaran panas kepada bahan dan di dalam bahan yang dikeringkan,
2.             Penguapan air dari dalam bahan
Kedua hal di atas menentukan kecepatan pengeringan

               Hantaran panas ditentukan oleh : macam dan jenis sumber panas,  konsistensi bahan, sifat bahan yang dikeringkan, udara sebagai media pemanas. Penguapan air dari dalam bahan tergantung dari banyak faktor sekeliling bahan yaitu : suhu, kelembaban, kecepatan aliran air, tekanan udara, serta waktu pengeringan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan:
·        Luas permukaan bahan
·        Suhu pengeringan
·        Aliran udara
·        Tekanan uap di udara

Peranan udara dalam proses pengeringan:
·        Tempat pelepasan dan penampungan uap air yang keluar dari bahan
·        Penghantar panas ke bahan yang dikeringka
Cara pengeringan bagaimanakah yang digunakan dalam pangan :
Bahan pangan dapat dikeringkan dengan cara, yaitu menggunakan panas alami      dari sinar matahari, caranya dengan dijemur (sun drying) ataundiangin-anginkan , Buatan (artificial drying), yaitu menggunakan panas selain sinar matahari, dilakukan dalam suatu alat pengering
Pengeringan dengan sinar matahari :
               Pengeringan dengan sinar matahari merupakan jenis pengeringan tertua, dan hingga saat ini termasuk cara pengeringan yang populer di kalangan petani terutama di daerah tropis. Teknik pengeringan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (dikeringanginkan), dengan rak-rak maupun lantai semen atau tanah serta penampung bahan lainnya.

Pengeringan dengan pemanas buatan
               Pengeringan dengan pemanas buatan mempunyai beberapa tipe alat dimana pindah panas berlangsung secara konduksi atau konveksi, meskipun beberapa dapat pula dengan cara radiasi. Alat pengering dengan pindah panas secara konveksi pada umumnya menggunakan udara panas yang dialirkan, sehingga energi panas merata ke seluruh bahan. Alat pengering dengan pindah panas secara konduksi pada umumnya menggunakan permukaan padat sebagai penghantar panasnya.
   
Contoh model pengering buatan dengan menggunakan proses konduksi yaitu :
1.      Drum drier
    Drum menpunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat dimasukkan uap panas ke dalamnya. Saat drum berputar maka proses pengeringan yang dilakukan pada drum ini merupakan proses pengeringan lapis batas dimana produk akan bersinggungan dengan pemukaan panas dan menempel pada drum sehingga dapat terangkut mengikuti putaran drum.
Beberapa contoh model pengering buatan dengan menggunakan proses konveksi yaitu :
·        Tray drier
   Pada model ini, produk ditempatkan pada setiap rak yang tersusun sedemikian rupa agar dapat dikeringkan dengan sempurna.
·        Tunnel drier
   Pada model ini produk yang akan dikeringkan ditempatkan pada sebuah rak yang tersusun sedemikian rupa dan susunan rak ini ditempatkan diatas sebuah kereta dorong sehingga mempermudah pemasukan dan pengeluarannya.
·        Belt drier
   Model pengering ini menggunakan penghantar serbuk yang bergerak secara kontinu membawa produk yang akan dikeringkan

Keuntungan dan kerugian pengeringan dengan sinar matahari:
Keuntungan pengeringan dengan sinar matahari: energi panas murah dan berlimpah
tidak memerlukan peralatan yng mahal, tenaga kerja tidak perlu mempunyai      keahlian tertentu.
Kerugian pengeringan dengan sinar matahari: tergantung dari cuaca jumlah panas matahari tidak tetap, kenaikan suhu tidak dapat diatur, sehingga waktu penjemuran tidak dapat ditentukan dengan tepat, kebersihan sukar untuk diawasi

Keuntungan dan kerugian pengeringan buatan
Keuntungan pengeringan buatan: suhu dan aliran udara dapat diatur, waktu pengeringan dapat ditentukan dengan tepat, kebersihan dapat diawasi
Kerugian pengeringan buatan: memerlukan panas selain sinar matahari berupa bahan bakar, sehingga biaya pengeringan menjadi mahal memerlukan peralatan yang relatif mahal harganya, memerlukan tenaga kerja dengan keahlian tertentu


Bahan Pangan Apakah yang Dapat Diawetkan dengan Cara Pengeringan?
Bahan pangan yang diawetkan dengan cara pengeringan misalnya
Buah-buahan : kismis, kurma, pisang, kesemek, apel, salak
Sayur-sayuran : jamur, kentang (untuk dibuat keripik), sawi asin, wortel , bawang daun.
Umbi-umbian : singkong , ubi jalar
Serta beberapa jenis ikan, yang mana dalam proses pengawetannya adalah penggaraman dan dilanjutkan dengan pengeringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar