Kamis, 31 Oktober 2013

Jumat, 25 Oktober 2013

Pak Bos

Cerita pagi ini adalah tentang pak bos. Setelah bekerja di dua perusahaan maka saya fix pernah punya 3 pak bos sampai detik ini, nah topik cerita kita kali ini adalah mengupas habis tentang pak bos.

Pak bos saya di perusahaan sebelumnya ada dua. Satu bernama pak Lutfi, saya mereport langsung ke beliau, dan yang kedua adalah pak Yodi. Sedangkan diperusahaan yang sekarang, saya hanya memiliki satu pak bos, namanya Pak Ari, kalaupun ada pak bos diatasnya pak Ari itu adalah om justin, manusia luar sana yang mengaku sebagai kakek bos saya (makhluk GSK site non indonesia)

Pak Lutfi adalah bapak yang baik, jika ingin menjelaskan suatu hal beliau sangat detail sekali, tidak ada kata scatter dalam obrolannya, beliau cukup kebapakan dan cukup bisa mengendalikan tingkah saya yang anak-anak ini. Pernah disuatu ketika saya dalam perjalanan cukup jauh bersama dengannya, ternyata orangnya asik, mudah diajak ngobrol, berjiwa muda dan easy going. Namun ada sedikit kekurangan beliau, beliau terlalu formal kepada bawahan, apapun yang saya lakukan ataupun obrolkan, responsenya memperlihatkan bahwa ada gap diantara kami, dia atasan dan saya bawahan, dan kebetulan saya tidak suka situasi seperti ini.

Yang kedua adalah pak Yodi. Pak Yodi adalah seorang atasan sekaligus seorang bapak bagi saya. Meskipun beliau tidak sedetail pak Lutfi dalam menjelaskan suatu hal tapi kemauan beliau untuk membuat saya mengerti akan suatu hal sangat besar. Beliau mengajarkan saya dari hal kecil sampai hal yang rumit. Beliau adalah atasan saya yang sangat peduli dengan penyakit saya, selalu menanyakan perkembangannya, selalu perhatikan saya jika cara berjalan saya agak berbeda dan meminta saya istirahat jika perlu. Ada beberapa hal yang membuat saya bertambah yakin kalau beliau adalah bapak yang baik, disaat kami jalan-jalan ke Jogja dan kaki saya sakit, beliau bersedia menemani saya dengan berjalan lebih lambat, tidak meninggalkan. Dan hal yang paling menyenangkan yang saya rasakan adalah sewaktu dia pulang dari China, saya dibawakan gelang, dan gelangnya cantik teman-teman. Sampai saat ini, gelang itu masih ada dan saya kenakan. Walaupun beliau jauh, dengan melihat gelang ini saya merasa dimanapun saya berada, ada seorang bapak yang peduli dengan saya yang membuat saya termotivasi untuk berobat lebih baik, lebih bersahabat dengan pinggang saya dan lebih peduli. Intinya, bapak ini baik sekali. Andai dia mempunyai versi lain dan itu versi lebih muda, belum married, saya siap mengejarnya, hahaahaahaaa. Bapaak, aku fans beratmu

Bapak yang ketiga adalah pak Ari. Bapak ini cukup pendiam, tidak terlalu rame, cukup serius namun diwaktu tertentu ikut bercanda juga dan itu lucu sekali, bapak ini sering memperlihatkan tampang menderita saking beratnya bebannya memindahkan beberapa produk dari perusahaan saya ke perusahaan third party. Pak Ari adalah pak bos yang mengayomi, dia tidak pernah mempersalahkan saya jika saya melakukan kesalahan, beliau menjelaskan dan membuat orang mengerti agar jangan memarahi saya. Sewaktu kami dalam perjalanan ke MSC, saya bercerita banyak dengannya, topik pembicaraan kami banyak sekali, mulai dari cerita tentang ketidakjelasan lagu-lagu indonesia jaman sekarang hingga ke gosip-gosip berat internal perusahaan. Saya yang awalnya berpikiran itu akan menjadi awkward moment saking pendiamnya bapak itu malah menjadi jauh dari dugaan saya, dia simple, tidak menuntut harus selalu dihargai sebagai atasan, dan menerima cerita-cerita gag penting cewek-cewek seumuran saya dan bersedia ngakak jika hal itu memang pantas untuk kami tertawakan. Kesimpulan hingga detik ini, kami sangat kompak pemirsah. Saya tidak menjamin hal ini akan selalu berlanjut seperti ini tapi yang pasti sampai detik ini saya enjoy menjadi anak buahnya. 

Sekian cerita saya tentang pak bos-pak bos keren saya. Mereka adalah makhluk-makhluk Tuhan yang keren yang dititah untuk membimbing saya. Saya sangat appreciate dengan mereka. Bagaimana dengan pak bos atau bu bos anda?

Rabu, 23 Oktober 2013

Tearsdrop in the Rain

No one ever sees, no one feels the pain
Tears-drops in the rain

I wish upon the star, I wonder where you are
I wish you're coming back to me again
And everything's the same like it used to be

I see the days go by and still I wonder why
I wonder why it has to be this way
Why can't I have you here just like it used to be

I don't know which way to choose
How can I find a way to go on
I don't know if I can go on without you 

Even if my heart's still beating just for you
I really know you are not feeling like I do
And even if the sun is shining over me
How come I still freeze?
No one ever sees, no one feels te pain
Tears-drops in the rain

Selasa, 22 Oktober 2013

Terkadang

Terkadang kau butuh tersenyum,lebih karena untuk menghibur dirimu sendiri dibandingkan menghibur orang lain

Terkadang kau diminta untuk bertahan, lebih karena kau kuat daripada kau diyakini orang-orang sebagai makhluk yg tangguh

Terkadang kau perlu memaki seseorang, lebih karena dia pantas untuk dimaki daripada hanya untuk meluapkan emosimu

Terkadang kau harus percaya kau bisa, lebih bukan karena kau tak sanggup namun karena orang-orang disekitarmu tau kau bukan makhluk yang lemah

Terkadang kau harus berusaha melupakan, lebih bukan karena itu adalah  hal menyakitkan namun karena kau memiliki masa depan yang harus kau tata

Terkadang kau harus percaya kekuatan cinta, lebih bukan karena kau pernah dicintai namun karena ada seseorang yang pernah berjuang sekuat tenaga demi cintanya untukmu

Dan terkadang yang perlu kau lakukan hanya menangis, lebih bukan karena kau cengeng tapi karena kau harus membuang kesedihan itu dan yakin semua masalah itu akan berlalu dan kau bisa tersenyum

Senin, 21 Oktober 2013

Keluarga

Setelah sekian lama nggak aktif nulis, akhirnya hari ini saya memutuskan untuk memulai menulis lagi teman, dan kau tahu, sudah sangat lama sekali, yaaap lama sekali, sejak terakhir meninggalkan bangku kuliah itu.

Banyak hal yang telah terjadi teman selama beberapa tahun ini, dimulai dari akhirnya saya mendapatkan pekerjaan, bekerja disebuah industri farmasi di bandung dengan segala perjuangan saya untuk bertahan disana saking tidak serunya dan akhirnya saya memutuskan kabur dan sekarang saya disini, diperusahaan yang sama dengan perusahaan tempat saya PKPA dulu.

GSK, ya itulah nama perusahaannya, perusahaan asing yang di dalamnya siapa yang tau, saya menemukan keluarga yang hangat teman, orang-orang yang begitu peduli, orang-orang yang tidak menganggap apapun jabatannya sekarang, itu adalah patokan bagaimana dia diperlakukan, yaaaap, seperti yang pernah kalian rasakan jika bekerja diperusahaan lokal.

Disini saya enjoy sekali teman, saya menemukan lingkungan yang bisa dikatakan seperti keluarga, saya diterima dan saya dihargai, jika kalian tahu,itu adalah lebih dari cukup sebagai tempat recommended untuk sebuah lingkungan yang kita kunjungi tiap hari.

Dan beberapa hari yang lalu, saya telah bertambah tua setahun teman, 23, umur yang tidak bisa dikategorikan masih muda lagi namun tetap lebih bisa ngeles muda jika dibandingkan dengan umur teman-teman saya. Diumur yang sekarang, ada banyak orang yang memberi selamat, banyak orang yang mendoakan masa depan saya, dan ada segelintir orang yang berharap saya akan tetap jadi yang terbaik bagi mereka, anak terbaik, sahabat terbaik, saudara terbaik, teman terbaik dan mungkin seorang laki-laki yang menjadi atasan saya berharap, saya menjadi bawahan terbaik baginya dan lebih mungkin lagi ada seorang pria disana yang berharap saya menjadi calon istri terbaik baginya,hahahaaa.

Dan kalian tahu, saya mendapatkan sebuah pesta ultah surprise di kantor ini, seneeeeeng banget, terima kasih, inilah keluarga dadakan yang saya punya dengan segala kekerenannya.

Apakah saya akan bertahan lama dengan keluarga baru ini?, who knows, tapi saya ingin, semoga.


Dan foto diatas adalah salah satu evidence yang bisa saya banggakan.