Selasa, 20 September 2016

Kesal

Hari ini saya kesal. Entah karena mood saya sedang jelek atau kekurangan hura-hura. Planner itu lagi-lagi ngeyel dengan kata-katanya. S**t banget nggak sih rasanya setelah memperjuangkan merelease beberapa produk pada akhirnya produk itu juga tidak dijual ke pasaran dihari tersebut.

Ceritanya berawal dari sekelompok batch yang harusnya direlease di hari Senin. Karena deviasinya belum kelar, kita otomatis menunda pereleasan produk. Selasanya, sang planner meminta untuk mempercepat proses release dan disposisi deviasinya agar batch tersebut bisa direlease. Saya dengan jiwa koordinasi saya yang cukup tinggi ( ceileee, kayak yang bener aja, wakakak) mencoba mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak-pihak terkait. Alhasil keputusannya kami harus mempercepat disposisi yang seharusnya membutuhkan waktu beberapa hari untuk investigasi menjadi harus kami disposisi dihari tersebut.

Namun apa yang terjadi kemudian teman-teman?
Setelah kita dengan sekuat tenaga berusaha untuk merelease produk tersebut, jreng...jreng...,pagi Rabunya mereka mengkonfirmasi bahwa sistem sudah close sejak hari senin, lalu apa?, lalu apa yang mereka minta expedite2 kita lakukan di hari Selasa itu?,

Sumpah, ke depannya saya sepertinya tidak akan terlalu berminat peduli dengan pereleasan ini. Akan lebih baik diam, tidak mau tahu, calm. Apakah suatu produk bisa kita release atau tidak direlease, saya no comment. Saya hanya akan merelease sesuai dengan produk yang hari itu ready batch recordnya.

Dan...,akan lebih baik resign dan mencari pekerjaan baru yang lebih worthed daripada hanya sekedar diuber-uber seperti ini.

Waiting for your birth dedek....,mama harus siap-siap cari lahan cangkulan baru untuk hidup kita. Yang sekarang sudah sangat tidak bersahabat lagi.

Selamat datang ke dunia tidak peduli.

Kamis, 04 Agustus 2016

Sekedar tempat bicara

Eyeliner saya numpuk pagi ini, penglihatan saya kurang bagus...
Ah...sebenarnya bukan itu yang mau saya tuliskan, hahahaaa


Sebenarnya ini..,
saya kesepian..., tau kah?
terlalu sepi rasanya ketika suami, seseorang yang paling dekat dengan kita, tidak bisa kita jadikan tempat bicara segala sesuatu. Saya bukan orang yang "wow", penuh dengan cerita keren, cerita berat yang membuat otaknya berpikir keras setiap saya ajak bicara. Saya kadang hanya ingin berbagi sesuatu yang ringan dengannya seperti menertawakan kegoblokan saya, menertawakan hari saya yang kacau, atau sekedar berbagi kekalutan saya karena tidak memiliki uang recehan, ngooook....


Tapi, respon apa yang saya dapatkan?. hanya ada tiga macam respon :
1. Diam sambil senyum-senyum
2. Beberapa detik setelah itu bergerak melihat handphone, menscroll timeline path yang menceritakan keseruan hidup orang lain, yap.., mungkin  jauh lebih seru dari cerita hidup saya
3. Tiba-tiba mengomentari sesuatu diluar pembicaraan, contoh : kalau kondisinya saya sedang bersamanya dalam sebuah mobil "duuh, kok siaran radionya tidak bagus ya?" atau "eh, coba liat deh, lucu tuh yang dijual orang itu", kalau kondisinya sedang dipinggir jalan pake motor "bentar, kayaknya motor kita kesenggol deh". Ya, kira-kira begitulah...


Tau kah anda kebodohan apa yang telah saya lakukan, saya sudah menyadarinya sejak kita belum ada hubungan apa-apa. Tapi semua kebaikannya saya anggap saat itu bisa mengalahkan kelemahan ini.
Perlu teman-teman ketahui, suami saya adalah seorang yang sangat baik dan sangat perhatian sama saya. Beliau adalah seseorang yang bersedia kere hanya demi menikahi saya, membantu pekerjaan rumah tangga ketika saya hektik pagi-pagi, memasak dengan kualitas yang bisa dibilang keren untuk sebuah masakan laki-laki, Sejenis kategori suami idaman.


Tapi tak bisa dipungkiri teman-teman, ketika beliau bukanlah seseorang yang bisa kita ajak bicara, dunia kita akan sepi..., sepi sekali.


Bukan tidak pernah saya mengingatkan dengan kata-kata yang menurut saya sangat manis sekali, pernah, ataupun saya mengingatkan dengan menunjukkan kebete an saya atau sekedar menulis quote di socmed saya. Bukan intropeksi diri yang saya dapatkan darinya, tapi pertengkaran.


Learning yang dapat kita ambil adalah :
Jangan pernah menyepelekan suatu hal, jika anda adalah orang yang suka berdiskusi, jangan gegabah memilih pasangan yang tidak bisa anda jadikan lawan diskusi. Hidup anda akan kesepian. Sekedar baik saja tidak cukup. Anda tidak hanya membutuhkan seorang pahlawan dalam hidup anda, tapi anda butuh teman.


Cerita ini saya tulis bukan untuk menjelek-jelekan, lebih ke mengingatkan saya bahwa suatu hari saya pernah merasa sangat kesepian dan tidak ada orang yang tepat yang bisa saya ajak bicara.


Yuk sama-sama kita lihat, berapa lama saya bertahan..?

Minggu, 06 April 2014

Dia

Sudah lama saya tak menulis, entah mungkin memang terlalu sibuk atau sok sibuk, yang pasti blog ini mulai ada sarang laba-labanya.

Kali ini saya kembali, untuk sebuah hati yang lebih plong, dia..., tentang dia yang telah ada dihati sejak empat tahun silam.

Bukan salahnya jika memiliki yang lain saat ini. Bukan salahnya jika ada seseorang yang menjadi prioritas utama dan itu bukan saya. 

Ini sakit, ya sangat sakit jika hati mulai mengingatkan kenangan yang bisa dikatakan cukup banyak itu. Yang menjadi masalah, kenapa sebegitu cepat, ya mungkin itu adalah sebagian perbedaan antara wanita dan pria. Disaat wanita bisa mencintai seseorang dalam diam, bisa mencintai seseorang dalam keadaan tidak memiliki dia sekalipun, tapi berbeda dengan pria, menurut mereka yang pasti dicintai adalah yang mereka miliki. Jika itu bukan milik mereka, dengan sangat rasional mereka mungkin menyepelekan perasaan cinta itu.

Ah tidak begitu juga, anggap saja dia mulai menyembuhkan lukanya. 

Dan pada akhirnya, yang bisa saya lakukan adalah diam, dengan semua kehangatan chat mereka yang saya pantau tiap hari, ini luka...., namun tidak ada kekuatan untuk menyembuhkan atau disembuhkan.

Selasa, 07 Januari 2014

My dearest

Entah apa yang saya pikirkan malam ini, yang pasti saya hanya ingin menulis, sepertinya sebuah lirik lagu telah menginspirasi saya untuk menulis tulisan ini untuk kalian

"As we go on, we remember, all the times we had together, and as our lives change come whatever, we will still be, friends forever"

Yaap, itu adalah lirik chorus " Graduation" Vitamin C

Jika kita pikir-pikir, ternyata setiap masa meninggalkan kesan, setiap populasi baru menciptakan orang-orang tersayang baru.

SMPN 1 Pariaman, sebuah populasi yang mempertemukan saya dengan makhluk-makhluk tersayang berikut, Sisru, Febi, Irat and Desy. Sisru..., beliau adalah Harry Potter mania yang selalu siap sedia berburu "kacimuih" dan bakso bang Ed dengan saya. Febi, cewek yang saya rasa cukup dewasa dan saya segani, jauh sekali dengan kami (saya dan sisru) yang sangat kekanak-kanakan), lalu kemudian Irat, teman pertama yang tahu kalau saya jatuh cinta dengan seseorang di kelas kami, hahaha, dan terakhir adalah Desy, fans sheila on 7  sejati yang sekarang sudah mengakhiri masa lajangnya dengan pria yang sudah dipacarinya sejak SMA (ah, langgeng sekali).

Beranjak ke SMAN 1 Pariaman. Beberapa makhluk cantik berikut adalah orang-orang yang bergelantungan di ingatan saya jika saya teringat akan masa-masa SMA. Anita, wanita pintar dan selalu membuat saya envy ini adalah orang yang paling asik diajak ngobrol, tentang apa saja, mulai dari pelajaran, cowok milik bersama, drama korea, dan beliau adalah satu-satunya orang yang tahu bahwa seorang laki-laki pernah membawakan setangkai mawar merah di tasnya (hasil curian rumah tetangga) untuk saya, ah sok sweet sekali valentine waktu itu. Yang kedua adalah Revi, sijutek yang pada dasarnya baik. Yang ketiga adalah Kak Sri, cewek yang selalu bercerita punya affair dengan banyak cowok ini sepertinya sampai saat sekarang masih dalam perburuan mencari sosok pria pendamping hidupnya, ah bu Dosen, aku kangen. Dan yang ke Empat adalah Nora, apa sih yang tidak saya bagi dengan wanita satu ini, enak diajak cerita apa aja, dan yang pasti, dia adalah orang-orang out of the box yang menemani jalan saya hingga sampai di USU dan beliau terdampar di UI. Semangat kita itu ya..., sampai akhir.

Tiga tahun di SMAN 1 Pariaman, hasil bimbel yang tak benar, membuat saya terdampar di UNP, agak tidak rela tentunya, dan saya bertahan satu tahun disini dan menemukan wanita-wanita luar biasa ini, Monica, Elsa dan Ayi. Monica adalah sosok wanita yang saya akui, membawa saya menjadi makhluk seperti sekarang, yang bisa merangkai kata dengan benar, berbicara dengan srtuktur kalimat yang bagus, dan tidak hanya cengengesan. Monic adalah seorang yang sangat bersemangat untuk apapun yang ditujunya, dan tahukah kalian, sekarang nama beliau sudah ada M.Pd dibelakangnya ( benar gag ya gelarnya?). Lalu beralih pada Elsa, meski kami selalu dirumitkan dengan kisah cintanya, elsa adalah wanita yang tangguh, berjuang untuk keluarganya dan dirinya, begitu dewasa. Dan terakhir adalah Ayi, wanita berbadan besar ini, siapa yang menyangka kalau beliau manja?, namun penyayang, sangat penyayang, seretak-retak apapun persahabatan kami, saya tahu, kami tetap adalah puzzle-puzzle kehidupan penuh cerita yang akan beliau kenang seumur hidupnya.

Dan seperti engkau tahu, tak ada yang tak mungkin, saya dengan beban semester yang cukup tinggi, masih menyempatkan belajar untuk SPMB dan semua jerih payah itu mengantarkan saya menjadi seorang mahasiswa ditanah batak, USU. Tanah batak yang begitu keras, tetap saja memberikan putri-putri terbaiknya untuk mengisi kanvas kosong hidup saya. Dibandingkan dengan semua populasi yang saya punya, disini saya menemukan lebih. lapharms, enam farmasi, ada Iedha, Yuyun, Ecy, Damai, Meiva dan Ade. Mereka luar biasa, sangat luar biasa, dengan orang-orang ini saya menemukan persahabatan tak berbatas apapun, apakah itu kepintaran, harta, strata. Kami bukan makhluk-makhluk yang berasal dari latar belakang keluarga yang sama, namun semua keberagaman ini telah menyatukan kami. Iedha, saya berterima kasih dipertemukan Tuhan dengannya, kepribadiannya, rasa pedulinya, meski agak sedikit manja dan gila diskon, yang pasti dia ada untuk saya, untuk kami, sang ibu negara yang memiliki ATM berjalan. Yuyun, makhluk yang mengajarkan saya untuk tetap bersyukur disetiap keadaan, apapun itu beliau selalu tersenyum, dikamar kecil itu, satu kalinya saya menginap disana, yang ada saya hanya menangis teringat ketegarannya, jauh, jauh dibalik tangisan untuk seorang laki-laki yang meninggalkan saya pergi karena jodoh yang disiapkan orang tuanya untuknya. Nensi, beliau adalah gadis dewasa, saya masih ingat kerasnya hidup pernah membuat kita menangis bersama. Damai, meski selalu pamer gusi, terakhir saya temui, dia sudah lebih dewasa. Dengan uda barunya, dia melihatkan kepada saya, kalau dia adalah wanita. Lalu kemudian Meiva, dari semua kami, beliau adalah yang tertomboy, tapi apakah ada yang pernah menyangka, hatinya lembut sekali, disaat kau genting, berbicara dan memohon bantuanlah kepadanya, dan jika itu memungkinkan, dia akan membantumu, sebisa yang dia bisa. Dan terakhir adalah Ade, anak batak yang baru saja mengakhiri masa lajangnya, ada terlalu banyak hal bodoh yang pernah saya tertawakan bersamanya, dan tentu saja, dengan sanggulnya :p.

Ternyata cerita ini panjang juga ya teman, tapi tunggu, masih ada populasi terakhir yang belum saya sebutkan makhluk-makhluk luar biasanya, ITB, disini saya menemukan makhluk-makhluk luar biasa yang mengisi hari-hari saya, mereka adalah Nanang, Nurul, Uthe, Irene, Gita, Kiky, Yulia dan Diah. Nanang, sepenggal rahasia besarnya mungkin ada ditangan saya, dan tentu saja saya tidak berniat untuk membocorkan, karena, ya dia adalah sahabat, dia adalah satu-satunya cewek yang pernah menghabiskan salah satu malam pergantian tahun bersama saya, dan beliau, sejenis yang selalu available, meski akhir-akhir ini mulai tidak. Nurul, cewek padang yang selalu menemukan topik hangat untuk ditertawakan disaat bersama saya. Tapi ketahuilah, dibalik itu dia rapuh, serapuh dia pernah meneteskan air matanya disalah satu hari ulang tahun saya karena perbuatan cowok gag penting yang pernah singgah dihidupnya. Uthe, gadis batak yang siapa yang menyangka, dibalik logat bataknya yang keras, tersimpan kepedulian yang begitu besar, pinggang saya dan sekelumit ceritanya apalah artinya tanpa mba saya yang satu ini. Terima kasih, terima kasih untuk semuanya mba. Irene, hampir tidak ada cerita sedih dengan teman saya yang satu ini, tapi yang pasti tanpa beliau, apalah artinya ganesa. Lalu kemudian teh Gita, cewek yang benar-benar sekuat tenaga ikut berjuang membantu saya berdiri disaat pinggang saya sukses membuat tubuh saya seperti papan, dan lucunya, beliau lupa bahwa orang yang dibantunya berdiri, well, lebih besar darinya, eh setidaknya lebih berat, anyway, thanks teteh, hahaha. Lalu kemudian Kiky, dibalik kefatamorganaannya menemukan Kyuhyun Suju di tiap mimpinya, beliau adalah cewe kuat, berotot kekar dan baik, sangat baik sekali. Dibalik kecuek annya dengan kata " mo laa", sesungguhnya dia peduli. Dan kemudian Yulia, cewe kemayu yang satu ini, yang begitu sayang akan pacarnya, terus terang saya iri dengan sikap perhatiannya akan pacarnya, karena sesungguhnya, saya tipe cewek yang kurang peduli, ah..., sepertinya ini harus diubah. Dan terakhir adalah Diah, pencinta drama korea sejati yang siap disadap CD burningan downloadnya, ah..., kapan kita akan berbagi lagi.

Begitu banyak wanita, begitu banyak cinta bukan?, yaa, meski kalian jauh disana, atau mungkin dekat disini, tapi ketahuilah, kalian adalah orang-orang istimewa yang pernah mengisi puzzle hidup saya, menjadikan saya pribadi yang seperti sekarang.

Dan ini hanyalah cerita, cerita penggalan-penggalan penting tentang kalian yang berhasil saya ingat dan saya tuliskan. Semoga bisa untuk dikenang. 

Akhir kata, semoga sepenggal kata dalam lirik nyanyi diatas ada untuk kita, "friends forever"

 

Sabtu, 16 November 2013

Cissy

Ada yang pernah mendengar kata-kata "Cissy"?, Jika anda berteman dengan saya di jejaring sosial seperti facebook atau twitter, anda akan menemukan lastname saya dengan kata cissy, Jika anda seorang penggemar Harry Potter, anda akan mengetahui Cissy adalah nama kecil dari seseorang yang bernama Narcissa black, istrinya Lucius Malfoy atau ibunya Draco Malfoy.

Yaap, jika anda menilik-nilik kembali, ada dua hal yang bersangkutan diantara itu.

Saya adalah penggemar Harry Potter, bisa dibilang dijaman-jaman SMA dahulu disaat buku-buku harry potter masih ditulis oleh J.K. Rowling, saya adalah orang yang ikut menantikan buku itu. Saya adalah orang yang berani membobol tabungan saking tidak sabarnya menunggu membeli Harry Potter 7 versi bahasa indonesia dan memilih membeli buku aslinya, ya itulah saya.

Dan pertanyaan anda semua sudah terjawab bukan, dari mana kata cissy itu berasal, benar, kata Cissy itu berasal dari cerita Harry Potter, dari nama kecil seorang istri pelahap maut, Narcissa Black.

Tapi tunggu, ada hal lain yang mungkin akan menjadi pertanyaan anda, terutama bagi anda yang merupakan fanatik harry potter, kenapa saya harus memilih kata "Cissy", kenapa harus nama kecil Narcissa black?, yang notabenenya adalah istri dari seorang pelahap maut, ibu dari seorang anak yang sangat dibenci oleh Harry.

Saya memilih nama itu dengan sangat banyak pertimbangan, mungkin anda yang bukan penggemar cerita Harry Potter tidak akan tahu cerita detail ini, namun bagi anda yang merupakan penggemar, cerita ini sangat terngiang-ngiang di ingatan anda.

Ingatkah anda siapa yang pura-pura mengatakan Harry mati setelah menerima kutukan Avada Kedavra dari Voldemort?, ya, dia adalah Narcissa Black, ditengah begitu pentingnya kematian seorang Harry bagi voldemort dan semua pelahap maut, dia berbohong, karena sebenarnya Harry masih hidup, hawa hangat tubuhnya masih terasa. Waktu itu dia sangat berpikir keras, apa yang harus dilakukannya, dia terperangkap didalam segerombolan pelahap maut, diutus menjadi seseorang yang membuktikan kematian harry, tapi ada satu hal penting daripada kemenangan Voldemort yang dia pikirkan, anaknya, ya Draco Malfoy, dia tidak tahu keberadaan anaknya, dia tidak tahu saat itu apakah anaknya sudah mati atau tewas, dia tidak tahu apakah anaknya sudah menjadi korban tongkat sihir seseorang atau belum.

Ditengah ketidakkonsentrasian tersebut, dia diutus untuk memastikan Harry masih hidup atau sudah mati, dan tahukah anda?, meski beliau tidak terlalu konsentrasi memastikan kondisi tubuh Harry, dia tahu, Harry belum mati, Harry masih hidup, dan yang dilakukannya adalah, dia berbohong kepada Voldemort, dia mengatakan dengan lantang bahwa Harry sudah mati.

Sebegitu beraninya seorang Narcissa, seorang istri pelahap maut memberanikan diri membohongi tuan besarnya, dan apakah anda tahu penyebabnya?, yap, yang pasti bukan karena dia sayang atau merasa iba pada Harry, tapi itu karena naluri seorang ibu, seorang ibu yang ingin memastikan anaknya baik-baik saja, seorang ibu yang disaat genting seperti itu hanya ingin memastikan anaknya masih hidup dan beliau bisa memeluknya kembali, meski dia tahu dia akan menerima kutukan yang tak termaafkan dari Voldemort karena kebohongannya, dia memilih jalan itu, demi seorang anak, demi buah hatinya. Jika beliau jujur Harry masih hidup, pertempuran akan kembali bergolak dan anaknya pasti akan tewas dipertempuran itu. Namun apabila dia berbohong dengan Harry telah mati, Voldemort akan merayakan kemenangannya. Semua orang akan berkumpul di halaman sekolah tersebut dan menyaksikan kemenangan "Dia yang Namanya Tak Boleh Disebut". Kondisi itulah yang dinantikan oleh Narcissa, disaat orang mengatakan semua sudah berakhir, dia bisa beranjak dari tempat itu untuk mencari anaknya, memastikan anaknya masih hidup. Begitulah, begitulah cerita kecil kasih sayang seorang ibu yang begitu menyayangi anaknya, dan anda mungkin hampir tidak sadar bukan akan cerita kecil ini?, akan pesan moral ini?, kebetulan saya menangkapnya.

Dan ini bukan hanya satu kali, apakah anda ingat "Sumpah Tak Terlanggar"?. Itu adalah sumpah yang diucapkan oleh Narcissa dengan Severus Snape. Sumpah itu adalah sumpah yang diucapkan dan diminta Narcissa kepada Snape agar beliau melindungi anaknya selama beliau mengemban tugas menjadi pelahap maut, yaaah, sebuah tugas yang tidak seharusnya diberikan oleh Voldemort kepada anak di bawah umur, tapi apa daya Narcissa, siapakah dia yang bisa membantah keinginan tuan besarnya?, suaminya saja mendukung, bagaimana dia bisa membantah?, meski dia memohon agar Voldemort tidak memilih anaknya untuk tugas itu, dia tidak akan mendapatkan hasil apa-apa, dan malahan akan sangat mungkin malah nyawanya yang diambil oleh Voldemort. Oleh karena itu, dia memberanikan diri meminta bantuan kepada seseorang agar menjaga anaknya, agar membantu semua tugas yang diembankan Voldemort kepada anaknya, dan sumpah itu pun meminta agar Snape sampai rela melepaskan nyawanya demi melindungi Draco, anaknya Narcissa.

Sudah jelas teman-teman kenapa saya memilih nama kecil itu?. Saya telah tersentuh dengan profil keibuan seorang Narcissa, walaupun semua orang tahu bahwa dia adalah tokoh antagonis dalam sebuah serial Harry Potter tapi saya memutuskan menjadi fansnya, saya sangat tersentuh dengan sikap keibuannya yang tersirat disampaikan oleh tante J.K.

Begitulah Harry Potter teman-teman. Dia bukan hanya sekedar cerita, tapi sangat banyak pesan moral tersirat yang tersimpan didalamnya, dan jika kau membacanya dengan detail dan mengikutsertakan semua perasaanmu di dalamnya, kau mendapatkan sesuatu. Sesuatu yang kau dapatkan seperti aku mendapatkannya. 

Dan sekarang semua orang tahu, bahwa ceritanya telah berakhir, namun tidak dihati saya, Harry Potter adalah serial hidup yang mengantarkan saya hingga menjadi pribadi seperti sekarang, saya mencintai ceritanya, saya mengagumkan penulisnya dan saya dengan sepenuh hati mengatakan "Saya fansnya"

Kamis, 31 Oktober 2013

Jumat, 25 Oktober 2013

Pak Bos

Cerita pagi ini adalah tentang pak bos. Setelah bekerja di dua perusahaan maka saya fix pernah punya 3 pak bos sampai detik ini, nah topik cerita kita kali ini adalah mengupas habis tentang pak bos.

Pak bos saya di perusahaan sebelumnya ada dua. Satu bernama pak Lutfi, saya mereport langsung ke beliau, dan yang kedua adalah pak Yodi. Sedangkan diperusahaan yang sekarang, saya hanya memiliki satu pak bos, namanya Pak Ari, kalaupun ada pak bos diatasnya pak Ari itu adalah om justin, manusia luar sana yang mengaku sebagai kakek bos saya (makhluk GSK site non indonesia)

Pak Lutfi adalah bapak yang baik, jika ingin menjelaskan suatu hal beliau sangat detail sekali, tidak ada kata scatter dalam obrolannya, beliau cukup kebapakan dan cukup bisa mengendalikan tingkah saya yang anak-anak ini. Pernah disuatu ketika saya dalam perjalanan cukup jauh bersama dengannya, ternyata orangnya asik, mudah diajak ngobrol, berjiwa muda dan easy going. Namun ada sedikit kekurangan beliau, beliau terlalu formal kepada bawahan, apapun yang saya lakukan ataupun obrolkan, responsenya memperlihatkan bahwa ada gap diantara kami, dia atasan dan saya bawahan, dan kebetulan saya tidak suka situasi seperti ini.

Yang kedua adalah pak Yodi. Pak Yodi adalah seorang atasan sekaligus seorang bapak bagi saya. Meskipun beliau tidak sedetail pak Lutfi dalam menjelaskan suatu hal tapi kemauan beliau untuk membuat saya mengerti akan suatu hal sangat besar. Beliau mengajarkan saya dari hal kecil sampai hal yang rumit. Beliau adalah atasan saya yang sangat peduli dengan penyakit saya, selalu menanyakan perkembangannya, selalu perhatikan saya jika cara berjalan saya agak berbeda dan meminta saya istirahat jika perlu. Ada beberapa hal yang membuat saya bertambah yakin kalau beliau adalah bapak yang baik, disaat kami jalan-jalan ke Jogja dan kaki saya sakit, beliau bersedia menemani saya dengan berjalan lebih lambat, tidak meninggalkan. Dan hal yang paling menyenangkan yang saya rasakan adalah sewaktu dia pulang dari China, saya dibawakan gelang, dan gelangnya cantik teman-teman. Sampai saat ini, gelang itu masih ada dan saya kenakan. Walaupun beliau jauh, dengan melihat gelang ini saya merasa dimanapun saya berada, ada seorang bapak yang peduli dengan saya yang membuat saya termotivasi untuk berobat lebih baik, lebih bersahabat dengan pinggang saya dan lebih peduli. Intinya, bapak ini baik sekali. Andai dia mempunyai versi lain dan itu versi lebih muda, belum married, saya siap mengejarnya, hahaahaahaaa. Bapaak, aku fans beratmu

Bapak yang ketiga adalah pak Ari. Bapak ini cukup pendiam, tidak terlalu rame, cukup serius namun diwaktu tertentu ikut bercanda juga dan itu lucu sekali, bapak ini sering memperlihatkan tampang menderita saking beratnya bebannya memindahkan beberapa produk dari perusahaan saya ke perusahaan third party. Pak Ari adalah pak bos yang mengayomi, dia tidak pernah mempersalahkan saya jika saya melakukan kesalahan, beliau menjelaskan dan membuat orang mengerti agar jangan memarahi saya. Sewaktu kami dalam perjalanan ke MSC, saya bercerita banyak dengannya, topik pembicaraan kami banyak sekali, mulai dari cerita tentang ketidakjelasan lagu-lagu indonesia jaman sekarang hingga ke gosip-gosip berat internal perusahaan. Saya yang awalnya berpikiran itu akan menjadi awkward moment saking pendiamnya bapak itu malah menjadi jauh dari dugaan saya, dia simple, tidak menuntut harus selalu dihargai sebagai atasan, dan menerima cerita-cerita gag penting cewek-cewek seumuran saya dan bersedia ngakak jika hal itu memang pantas untuk kami tertawakan. Kesimpulan hingga detik ini, kami sangat kompak pemirsah. Saya tidak menjamin hal ini akan selalu berlanjut seperti ini tapi yang pasti sampai detik ini saya enjoy menjadi anak buahnya. 

Sekian cerita saya tentang pak bos-pak bos keren saya. Mereka adalah makhluk-makhluk Tuhan yang keren yang dititah untuk membimbing saya. Saya sangat appreciate dengan mereka. Bagaimana dengan pak bos atau bu bos anda?