Japanese Drama

Saya adalah seorang penggemar drama korea. Tidak munafik, saya merupakan cewek cengeng yang bisa saja  menangis bila ceritanya menurut alam pikiran saya sangat menyedihkan. Tapi, akhir-akhir ini saya memutuskan saya tidak hanya menyukai drama korea, tapi juga drama jepang.

Berbeda halnya dengan drama korea, cerita drama jepang bukanlah cerita muluk-muluk. Dalam alur ceritanya tidak akan kita temukan sesuatu yang mustahil bisa menjadi kenyataan, ex cowok kaya jatuh cinta ma cewek miskin, cowok pendiam yang menyukai seorang cewek dan mengungkapkan isi hatinya dengan mudah, dan kemudian suasananya jadi romantis. Itu tidak akan terjadi teman-teman, jangan berharap. Tapi jangan salah, banyak orang yang juga menyukai drama yang "sangat fakta" ini.

Kesimpulan diatas bukan suatu kesimpulan yang tiba-tiba saya putuskan sendiri, tapi setelah menyaksikan sendiri dua drama jepang yaitu "proposal daisakusen" dan "honey and clover".

Proposal Daisakusen bercerita tentang seorang cowok yang menyukai cewek yang merupakan teman kecilnya. Mereka sejak dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi selalu bersama, dan siapa sangka ternyata setelah tamat jenjang pendidkan si cewek yang bernama Rei ternyata menikah dengan cowok lain. Disaat pernikahan Rei berlangsung, si cowok (Ken) baru menyadari bahwa perasaan yang dimilikinya terhadap Rei benar-benar cinta dan dia sangat menyesal tak pernah mengungkapkan isi hatinya terhadap Rei. Padahal teman-teman, semenjak sekolah dasar Rei juga sudah menyukai Ken, namun dia tidak berani mengungkapkan isi hatinya, maklum "kan cewek, malu dong".

Lalu kata hati Ken yang dipenuhi penyesalan di dengar oleh seorang peri gereja tempat pernikahan Rei dan calon suaminya berlangsung. Sang peri kemudian memberi kesempatan terhadap Ken untuk mengubah masa lalunya yang terpotret dalam foto yang ditayangkan berupa slideshow pada saat acara pernikahan berlangsung. Foto demi foto diubah Ken dengan kembali ke masa lalu saat foto itu diambil. Namun Ken tetap tidak bisa mengungkapkan isi hatinya terhadap Rei. Ken sudah berusaha mati-matian tapi tetap saja hanya cerita dalam foto yang diubah, sedangkan isi hatinya tetap saja tidak berhasil dia ungkapkan.

Begitulah ketidakmulukan drama jepang. Dalam drama jepang tidak akan ada keajaiban seperti tiba- tiba Ken pada masa lalunya dapat mengungkapkan perasaannya. Sumpah...,ini membuat saya dan mungkin juga anda yang pernah menonton drama ini sangat gemas. Namun, yah pada endingnya akhirnya mereka bersatu juga.

Berbeda halnya dengan drama jepang "Honey and Clover". Drama ini tidak bisa dibilang drama yang bercerita tentang cinta, tapi lebih ke persahabatan. Dalam persahabatan ini terjadi berbagai hal. Cinta segitiga Ayumi dengan Mayama dan Rika, serta Cinta segitiga Takemoto dengan Hagumi dan Morita. Walaupun ceritanya dimulai dengan perasaan suka Takemoto dengan Hagumi, tapi drama ini tidak ber-ending kedua orang itu jadian, tapi malah mengajarkan mereka semua arti persahabatan yang mereka miliki. Lagi- lagi tidak muluk-muluk ceritanya kan teman-teman.

Tapi yang jelas di kedua cerita ini, saya benar-benar menangis karena terharunya, cerita ringan dan tidak memiliki alur yang spesial menurut saya, tapi manis, bisa menyentuh hati siapa saja. Yah mungkin baru kita sadari tidak perlu suatu drama yang "Wah" yang bisa meyakinkan kita bahwa kita akan termewek-mewek menyaksikan kisah ceritanya, tapi drama yang alur ceritanya biasa saja tapi ada makna yang sangat dalam di alur ceritanya, kita tidak akan menyangkal hati kita akan tersentuh dan tidak terlalu berpikir panjang untuk meneteskan air mata.

Thanx to Teh mia yang telah merekomendasikan kedua drama ini untuk saya tonton. Dan sekarang pun berakhir dengan  saya menjadi fans Yamapi setelah menonton Proposal Daisakusen ini (Yamapi adalah aktor yang memainkan Ken dalam Proposal Daisakusen). Okee...,mari kita tunggu drama-drama lain yang menyentuh dari negeri sakura ini. Tidak hanya HPLC shimadzu nya aja yang keren, tapi juga drama-dramanya....,hahahhahahaah (isi pikiran anak Farmasi).